Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4723); sesuai dengan ketentuan peraturan yang telah
tertulis diatas enyatakan dengan jelas bahwasanya pemerintah berkewajiban untuk
melestarikan suatu permaslahan mengenai bencana yng terjadi didaerah tersebut.
Maka dengan itu keharusan dan memang itu merupakan tanggung jawb bagi
pemerintah untk mencari win2 solution dalam mengani bencana atau banjir yang
terjadi saat ini, jadi hari ini kalau pemerintah hanya tinggal diam sedangkan
masyarakat dalam kondisi kebingungan karena merasa risih karena terjadinya
banjir karena mengakibatkan macetnya aktivtas
buat blog baru
Rabu, 29 Maret 2017
TETESAN AIR MATA
Dalam perjanjian kau akan merawat dan
menjaganya dalam situasi dan kondisi apapun dan bahkan kau sudah mengatakan
didepan banyak umat kalau kau bersedia menjalankan semua kepercayaan masyarakat
terhadapmu. Wahai pemimpin rakyat sedang apa kau hari ini...? bisakah kau
mendengarkan jeritan rakyat yang sedang dilanda musibah besar berupa banjir
yang sudah beberapa kali meluap terhadap kotaku ini, sedangkan rakyat terus
akan kelaparan kalau air masih belum bisa surut seperti saat ini. Sedangkan kau
hanya bisa santai menikmati kopi hangat dan menaikan kaki menghisap rokok
melihat kondisi rakyat yang sedang sibuk membersihkan kotoran sampah yang
mengelilingi halaman rumah.
Selasa, 15 Desember 2015
Bahasaku---- Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan unsur penting dalam
dunia sastra. Bahasa digunakan sastrawan sebagai media untuk menyampaikan ide
atau gagasannya kepada masyarakat luas. Dalam dunia sastra, bahasa dapat
dikatakan sebagai “jembatan” yang menghubungkan sastrawan dan masyarakat luas.
Ada sebagian orang menganggap bahasa sastra berbeda dengan bahasa dalam
kehidupan kita sehari-hari.
Sebenarnya keduanya sama saja. Jika antara yang
satu dengan yang kedua berbeda, masyarakat luas tidak akan mengerti bahasa yang
digunakan sastrawan dalam karya sastra yang diciptakannya. Padahal pada
kenyataannya bahasa sastra dimengerti oleh masyarakat luas. Hal yang terakhir
ini menunjukkan bahwa bahasa sastra dan bahasa dalam kehidupan nyata kita
sehari-hari adalah sama.
Dalam kaitannya dengan sastra di
Indonesia, bahasa Indonesia dan bahasa daerah termasuk bahasa Banjar menjadi
unsur penting yang digunakan sastrawan untuk menyampaikan ide-idenya kepada
masyarakat luas sebagai penikmatnya. Bahasa Indonesia dipakai dalam puisi,
prosa piksi seperti cerpen dan novel, dan drama di Indonesia. Bahasa daerah
termasuk bahasa Banjar juga dipakai dalam karya sastra di Indonesia seperti
dalam cerpen dan pementasan teater tradisional khas Banjar, yakni mamanda.
Hal di atas menunjukkan bahwa bahasa
Indonesia dan bahasa Banjar penting dalam kehidupan dunia sastra di tanah air
kita. Jika demikian halnya, apakah dunia sastra juga penting dalam kehidupan
bahasa Indonesia dan bahasa Banjar di tanah air kita? Jawabannya adalah ya.
Mengapa jawabannya adalah ya? Jawaban atas pertanyaan yang terakhir ini dapat
Anda temukan dalam paparan berikut ini.
Sebagaimana yang telah dipaparkan di
atas bahwa sastrawan menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Banjar dalam
karya sastra yang diciptakannya untuk berkomunikasi dengan masyarakat
penikmatnya. Hal ini berarti bahwa dalam sastra, bahasa menjadi unsur yang
langsung disentuh masyarakat luas.
Kita sebagai masyarakat luas
langsung membaca atau mendengarkan bahasa Indonesia atau pun bahasa Banjar
dalam karya sastra yang kita baca atau kita dengarkan dalam pementasan. Dengan
kata lain, yang kita baca atau kita dengarkan dalam karya sastra adalah bahasa
Indonesia atau bahasa Banjar. Jika bahasa Indonesia dan bahasa Banjar yang
digunakan sastrawan dalam karya sastra, berarti dengan membaca atau
mendengarkan bahasa dalam karya sastra tersebut masyarakat luas pun menggunakan
bahasa Indonesia dan bahasa Banjar.
Dengan demikian, bahasa Indonesia dan
bahasa Banjar digunakan sastrawan dan masyarakat penikmatnya sehingga kedua bahasa
ini akan bertambah lestari. Dengan kata lain kehidupan bahasa Indonesia dan
bahasa Banjar akan bertambah lestari dengan adanya dunia sastra di Indonesia.
Jadi, sastra Indonesia dan sastra
Banjar dengan bahasa Indonesia dan bahasa Banjar saling menunjang satu sama
lain. Jika kita menggunakan istilah biologi, hubungan sastra Indonesia dan
sastra Banjar dengan bahasa Indonesia dan bahasa Banjar kita katakan sebagai
simbiosis mutualisme.
Berdasarkan paparan di atas, kita perlu membaca karya sastra dalam bentuk buku maupun dalam media cetak dan mendengarkan karya sastra yang dipentaskan jika kita ingin bahasa Indonesia dan bahasa Banjar bertambah lestari. Dewasa ini sudah banyak karya sastra yang diterbitkan dalam bentuk tulisan di Indonesia. Kita dapat membaca karya-karya sastra yang telah diterbitkan tersebut.
Kita
juga dapat mendengarkan karya sastra yang dipentaskan. Selain itu jika ingin
menjadi sastawan, Anda dapat pula belajar menjadi sastrawan dalam upaya
melestarikan bahasa Indonesia dan bahasa Banjar di tanah air yang kita cintai
ini
Penulis: Salah Satu
Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Tribuwana Tunggudewi Malang
HIDUP UNTUK MUKMIN
Orang mukmin adalah sosok manusia
yang memiliki prinsip hidup yang dipeganginya dengan erat. Ia berkerja sama
dengan siapapun dalam kebaikan dan ketakwaan. Jika lingkungan sosialnya
mengajak kepada kemungkaran, ia mengambil jalan sendiri.
Orang mukmin yang sejati mempunyai
harga diri, tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang hina. Apabila ia terpaksa
melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak pantas, perbuatannya itu ia
sembunyikan dan tidak dipertontonkan di hadapan orang banyak. Ia masih memiliki
rasa malu jika aibnya diketahui –apalagi—ditiru
HAKEKAT GURU SEJATI
Fisik
berupa jasad atau raga, sedangkan metafisiknya adalah roh beserta unsur-unsur
yang lebih rumit lagi. Ilmu Jawa melihat bahwa roh manusia memiliki pamomong (pembimbing) yang disebut pancer
atau guru
sejati. Guru Sejati berdiri sendiri
menjadi pendamping dan pembimbing roh atau sukma. Roh atau sukma di siram “air
suci” oleh guru sejati, sehingga
sukma menjadi sukma sejati.
ANALISIS PERMASALAHAN BIROKRASI DI KABUPATEN SAMPANG MADURA
Secara teoritis, birokrasi Pemerintahan memiliki tiga fungsi utama, yaitu; fungsi Pelayanan berhubungan dengan unit organisasi pemerintahan yang berhubungan langsung dengan masyarakat (public service), Fungsi Pembangunan yang berhubungan dengan unit oganisasi pemerintahan yang menjalankan salah satu bidang tugas tertentu disektor pembangunan (development function), dan Fungsi pemerintahan umum, berhubungan dengan rangkaian kegiatan organisasi pemerintahan yang menjalankan tugas-tugas pemerintahan umum (regulation and function), temasuk di dalamnya menciptakan dan memelihara ketentraman dan ketertiban.
Minggu, 02 November 2014
Nama : muhlisin
Nim : 2013210076
Mk : teori-teori ilmu sosial
Jawab:
jika mengacu kepada kompetensi yang di ambil
yaitu kepemimpinan maka kontekstualnya merupakan suatu interaksional yang
memicu kepada pemimpiin yang seharus nya memiliki karakteritas yang nitralitas
karena memang dalam kepemimpinan jika di bulatkan atau jika di kesinambungkan
antara teori sosial dengan teori interaksi simbolik merupakan suatu kejelasan
bila antara keduanya di kesinambungkan atau di relasikan menunjukan bahwa
karakteristik seorang pemimpin memang harus bersikap nasionalis itu dalam
pandangn teori-teori sosial. Karena manusia pada hakikat nya adalah mahkluk
sosial dan pada toriqat nya adalah makhluk individu yang memiliki kesadaran
akan dirinya di samping itu, seorang ilmuan menyatakan dalam peneliatiannya
yaitu“ George Herbert Meada’
bahwa pandangan Darwin yang menyatakan
bahwa dorongan biologis memberikan motivasi bagi perilaku atau tindakan
manusia, dan dorongan-dorongan tersebut mempunyai sifat sosial. Di samping itu’
Gerakan adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dalam hubungannya
dengan pihak lain. Sehubungan dengan ini, George
Herbert Mead berpendapat bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk menanggapi
diri sendiri secara sadar, dan kemampuan tersebut memerlukan daya pikir
tertentu, khususnya daya pikir reflektif. Namun, ada kalanya terjadi tindakan
manusia dalam interaksi sosial munculnya reaksi secara spontan dan seolah-olah
tidak melalui pemikiran dan hal ini biasa terjadi pada binatang.
Bahasa
atau komunikasi melalui simbol-simbol adalah merupakan isyarat yang mempunyai
arti khusus yang muncul terhadap individu lain yang memiliki ide yang sama
dengan isyarat-isyarat dan simbol-simbol akan terjadi pemikiran (mind).
Langganan:
Postingan (Atom)